Di Indonesia bidang pertanian dan perkebunan sangat populer dan perkembangannya pun begitu pesat. Begitupun dengan tanaman kelapa sawit. Jika kalian ingin mendapatkan hasil kelapa sawit bagus tentunya harus dengan perawatan yang baik dan penggunaan bahan-bahannya pun harus tepat, seperti salah satunya adalah pupuk yang tepat untuk digunakan pada perkebunan kelapa sawit.
Mas Budi dari tipsbudidaya.com berpendapat bahwa, bagi kalian yang ingin memulai untuk membudidayakan kelapa sawit harus mengerti tentang sifat-sifat dan pemahaman tentang perkebunan kelapa sawit agar perkebunan kelapa sawit kalian menghasilkan kelapa sawit yang bagus. Salah satu langkah tersebut adalah mengerti tentang jenis lahan, cuaca dan bagaimana membuat blok kebun, terutama untuk membuat lahan tanpa membakar.
Dalam pembudidayaan kelapa sawit, orang-orang sering menganggap bahwa kelapa sawit merupakan tanaman yang tidak perlu menggunakan perawatan yang khusus, dan seringkali menanam kelapa sawit dilakukan secara asal-asalan, meskipun tidak semuanya begitu. Hal tersebut menjadi sarana bahwa jika kalian ingin membudidayakan kelapa sawit harus memerlukan modal dalam memahami tanaman kelapa sawit.
1. Lahan mana sajakah yang cocok untuk kelapa sawit?
Tanaman kelapa sawit ini dapat tumbuh di daerah tropis yang panas dengan suhu standar 28 sampai 32 derajat celcius. Jika suhu dibawah 25 derajat celcius, akan menyebabkan jumlah pelepah sawit akan menurun dan sangat mudah terserang penyakit, sehingga kualitas dari tanaman sawit menjadi turun
Saat suhu mulai panas produktivitas kelapa sawit akan meningkat, karena membuat pelepah kelapa sawitnya meningkat dan akan menghasilkan TBS yang banyak. Pada umumnya, ketinggian yang normal bagi kelapa sawit sekitar 1 sampai 500 mdpl. Untuk kecepatan angin untuk membantu proses penyerbukan normalnya sekitar 5 sampai 6 kilometer per jam.
Seperti tanaman lainnya, tanaman kelapa sawit memerlukan panas matahari sekitar 5 sampai 7 jam per harinya, hal tersebut membuat proses fotosintesis akan menjadi lebih baik dan membantu meningkatkan kemampuan dalam menyerap air dan nutrisi. Pertumbuhan daunnya juga sangat baik, buahnya cepat masak dan meningkatkan kandungan minyak kelapa sawit semakin banyak.
Untuk memulai pembudidayaan kelapa sawit, kalian harus wajib memberikan air yang normalnya sekitar 200 liter per pohon. Kalian juga bisa mengandalkan air hujan, untuk memudahkan kalian dalam perawatannya.
Untuk mendapatkan hasil kelapa sawit yang bagus pastinya memerlukan pupuk dalam proses perawatannya.
2. Pupuk yang cocok untuk kelapa sawit.
1. Pupuk Organik
Pupuk kelapa sawit yang pertama adalah pupuk organik. Jika kalian menggunakan pupuk ini, pastikan juga bahwa pupuk organik tersebut memiliki kualitas yang baik. Pupuk organik yang baik adalah pupuk bioboost.
Pupuk ini akan membantu meningkatkan kualitas panen. Untuk mengurangi pupuk kimia, kalian juga bisa menggunakan pupuk bioboost.
2. Pupuk Non-Organik
Pupuk yang berikutnya adalah pupuk non-organik. Pupuk non-organik yang baik dapat menghasilkan buah kelapa sawit yang baik juga. Pupuk non-organik yang baik adalah pupuk yang mudah menyerap dan mengandung unsur hara.
Pupuk non-organik memiliki banyak jenisnya seperti contohnya pupuk urea, SP-36, Borak, KCL, dan lainnya. Untuk pencampuran pupuk ini harus mempunyai takaran yang pas. Pemberian pupuk non-organik ini disarankan diberikan untuk kelapa sawit yang masih berumur antara 0 hingga 3 tahun, bahkan yang masih belum berbuah, jika kalian masih bingung, bisa simak penjelasan beriku:
3. Pupuk urea
Untuk penggunaan takarannya sekitar 0,04-0,6 dan penggunaannya maksimal 2 kali saja.
Pupuk SP-36
Penggunaan takarannya normal sekitar 0,25-030 dan harap dipakai sekali saja.
Pupuk borax
Penggunaan takarannya sekitar 0,02-0,05 dan penggunaannya maksimal 2 kali saja.
Pupuk KCL
Penggunaan takarannya sekitar 0,2-0,5 dan penggunaannya maksimal 2 kali saja.
Pupuk organik dan pupuk non organik (pencampuran)
Untuk penggunaan pupuk organik paling cocok menggunakan pupuk bioboost. Dengan pemilihan pupuk tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan dari buah kelapa sawitnya. Pupuk bioboost bisa digabungkan dengan pupuk kimia dan bahkan bisa menghasilkan pupuk yang lebih baik. Dalam penggunaannya, dalam 1 hektar, kalian bisa menggunakan sekitar 4 karung pupuk bioboost yang telah dicampur dengan pupuk kimia
Dalam membantu peningkatan hasil buah kelapa sawitnya, ada langkah yang tepat dan harus kalian perhatikan: Pemberian pupuk dilakukan secara merata melingkar di bagian luar dan melingkar di bagian dalam. Dalam penempatan pupuknya dilakukan secara menyeluruh.