November 24, 2024
8XEwPg9HHXbnWGxdCl7MOBzNk-GcTYxUgZrdToA-v-e6lJpQGDATBRnuemHlyFW1Z2yA0QrjN6V0kR_sHawdA3yBt1EnKfa2C23oZCnN4icC6GIjWMPxQYdm7ZKDC7Pu-WrTlkhH

Agama Islam lahir di kota Mekah, Arab Saudi, dan mulai disebarkan ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. Penyebaran ini dilakukan melalui berbagai jalur. Salah satu jalur yang paling sering digunakan adalah perdagangan. Di Indonesia, proses masuk agama Islam berjalan damai dan bisa diterima oleh masyarakat. Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang perkembangan Islam di Indonesia.

Awal Masuk Negara Islam di Indonesia

Islam memang sudah masuk di Indonesia sejak zaman dahulu. Akan tetapi, mengenai kapan dan siapa yang pertama menyebarkan Islam masih kerap dipertanyakan. Hingga akhirnya, ada banyak teori yang dimunculkan oleh para sejarawan dengan didukung fakta yang mereka kumpulkan. Oleh sebab itu, beberapa sejarawan yang terkotak-kotak tentang teori yang mereka dukung.

Teori Perkembangan Islam di Indonesia

1. Teori Mekah

Teori perkembangan Islam di Indonesia yang pertama adalah teori Mekah. Teori ini dicetuskan oleh Hamka pada Dies Natalis PTAIN ke-8 di Yogyakarta. Menurut Hamka, agama Islam pertama kali dibawa oleh bangsa Arab, kemudian diikuti Persia dan Gujarat. Mengenai waktu masuknya, ia memperkirakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah.

Pendapat tersebut bukan tanpa alasan. Hal itu dibuktikan setelah Rasulullah SAW wafat pada tahun 632 Masehi di saat kepemimpinan Islam masih dipegang para Khalifah. Saat itu, agama Islam menyebar lebih luas ke daerah Afrika Utara, Spanyol, dan Timur Tengah.

Artikel Lainnya : belajar ngaji online murah dan mudah bebas pilih jadwal

Di masa Dinasti Umayyah, pengaruh Islam semakin luas dan sampailah ke Nusantara. Para pedagang Arab menyebarkan agama Islam saat berdagang. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman di pantai Sumatra. Para pedagang tersebut kemudian juga melakukan pernikahan dengan warga lokal sehingga Islam mulai menyebar di Nusantara.

2. Teori Gujarat

Menurut Teori Gujarat, Islam diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-13 Masehi melalui pedagang India muslim. Teori ini bermula dari Universitas Leiden yang menyatakan bahwa asal agama Islam adalah dari Malabar dan Gujarat. Orang arab yang bermazhab Syafi’i kemudian melakukan migrasi ke India. Selanjutnya, orang-orang India inilah yang menyebarkannya ke Indonesia.

Teori ini juga didukung oleh penganutnya dari Moquette yang mengatakan bahwa terdapat artefak batu nisan di Pasai, Sumatra pada tahun 1428 M. Batu nisan tersebut mempunyai kemiripan dengan batu nisan yang terdapat pada makam Maulana Malik Ibrahim di Jawa Timur. Keduanya memiliki bentuk sama dengan batu nisan di Gujarat, India.

3. Teori China

Sumanto Al Qurtuby dan Slamet Mulyana memiliki pandangan tersendiri. Mereka berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui masyarakat muslim yang berasal dari China. Teori ini mengungkapkan bahwa masyarakat muslim China pada abad ke-9 bermigrasi ke Indonesia. Hal ini diperkuat oleh bukti bahwa Raja Demak, Raden Patah, adalah seorang keturunan China.

4. Teori Persia

Teori yang terakhir adalah teori Persia. Teori ini dicetuskan oleh Hoesein Djajadiningrat. Beliau menjelaskan bahwa Islam dibawa masuk ke Indonesia dari Persia yang singgah di Gujarat pada abad ke-13. Hal ini dibuktikan dengan kesamaan yang dimiliki oleh kebudayaan Indonesia dan Persia. Teori ini juga didukung oleh kesamaan pada ajaran Sufi Iran Al-Hallaj Syekh Siti Jenar.

Empat teori di atas memiliki landasan ilmu dan fakta masing-masing. Karena kepastian kapan awal mula agama Islam masuk di Indonesia tidak diketahui dengan jelas, maka sudah menjadi hak setiap orang untuk memilih untuk mempercayai teori apa yang dipilih. Tidak ada yang salah karena semua memiliki dasar masing-masing.

Sumber referensi : www.cendekiaprivat.com

About The Author